Blogroll



Jumat, 26 Desember 2014

Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Internet

Psikoterapi : Psikologi Klinis dalam Intenet

Pengertian psikoterapi
            Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
            Psikoterapi klinis dalam internet adalah beberapa tes psikologis yang dapat dilakukan secara online, dan psikoterapi dalam internet ini adalah salah satu cara yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalah secara psikologis melalui internet tanpa bertemu langsung dengan seorang psikolog.

Dampak positif dari psikoterapi klinis dalam internet
            Dampak positif dari psikoterapi dalam internet adalah dapat diakses dengan mudah, dapat diakses oleh siapa saja, dan dapat dilakukan secara berulang-ulang.

Dampak negatif dari psikoterapi klinis dalam internet
            Dampak negatif dari psikoterapi dalam internet adalah karna hal ini dapat ditemui di internet sehingga, hasil yang diberikan tidak terlalu akurat karna tidak bertemu langsung dengan psikolog sehingga tidak dapat mengetahui secara pasti masalah apa yang sedang kita alami. Selain itu dengan adanya psikoterapi secara online ini dapat membocorkan alat tes psikologi.

Kelebihan & kekurangan

Setiap hal memiliki 2 sisi, yaitu psitif dan negatif, tidak terkecuali pada psikoterapi yang dilakukan secara online. Psikoterapi online memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya :

1. Hemat dan lebih ekonomis, karena terapis dan klien tidak diharuskan untuk bertemu di satu tempat tertentu untuk melakukan terapi.
2. Hemat waktu, karena waktu terapinya fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja.

Kekurangannya :

1. Terapis akan lebih sulit dalam mendiagnosa gangguan yang dialami oleh klien, karena tidak ada interaksi langsung atau bertemu langsung sehingga observasi terhadap kliennya kurang. Informasi yang didapat oleh terapis terbatas pada wawancara tidak langsung.
2. Terapis tidak bisa mengamati secara langsung kondisi klien, bahasa tubuh klien serta mimik muka klien ketika menceritakan masalahnya (kecuali jika melakukan videoconferencing)

Sumber : http://missselle.wordpress.com/2014/01/15/psikoterapi-psikologi-klinis-dalam-internet-2/
                 http://ronadinark.blogspot.com/2014/01/psikoterapi-psikologi-klinis-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar