Blogroll



Rabu, 14 Oktober 2015

Mempengaruhi Perilaku



I.   PENDAHULUAN


    Sebenarnya dalam mempengaruhi perilaku orang lain adalah sulit dan tidaklah mudah, karena sebagian orang mungkin mudah kita pengaruhi namun sebagian lainnya sangat sulit juga untuk di pengaruhi. Kenapa sulit untuk mempengaruhinya? Karena kita tidak tahu dan belum tahu cara bagaimana untuk meyakinkan mereka agar bisa memiliki kesamaan dengan apa yang kita pikirkan. Perilaku merupakan hal yang berkaitan erat dengan kehidupan sosial manusia, perilaku seseorang dapat dinilai berdasarkan bagaimana ia menunjukkan sikap saat berkomunikasi dengan orang lain. Sikap yang baik akan menghaasilkan perilaku yang baik, begitupula sebaliknya.
Namun tak jarang perilaku itu sendiri berubah. Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implicit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Perubahan itu sendiri dapat merubah seseorang menjadi lebih baik, ada juga yang berubah menjadi lebih buruk. Perubahan perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh banyak hal.


II.   Pengertian Pengaruh


  ·  Pengertian Pengaruh menurut Norman Barry

Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seseorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu,dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian,sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.

  ·  Pengertian Pengaruh menurut Uwe Becker

Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait engan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.

  ·  Pengertian Pengaruh menurut Robert Dahl

A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.

  ·  Pengertian Pengaruh menurut Bertram Johannes Otto Schrieke

Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.

  ·  Pengertian Pengaruh menurut Jon Miller

Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.

  ·  Pengertian Pengaruh menurut Albert R.Roberts & Gilbert

Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak

memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.


III.   Kunci-kunci Perubahan Perilaku


    Kemiskinan merupakan kondisi buruk dan satu satunya persoalan yang sistematik. Sehingga perlu ada solusi sebagian bentuk perubahan masyarakat dari kondisi miskin yang tidak berdaya,menjadi berdaya. Secara definisi,masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi dan memiliki komponen perubahan yang dapat mengikat satu individu dengan satu individu lain dengan perilakunya.

Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari satu individu kepribadian (personality) baik. Sebagai contoh, apakah Narji Cagur yang berwajah ‘agraris’ lebih baik dibandingkan dengan Raffi Ahmad? Oleh karena itu, kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.

  Seperti yang disebutkan diatas personality itu sendiri,dan bentuk personality adalah perilaku. Artinya,bagaimana dia berpikir begitulah dia berbuat,dan sebaliknya. Sementara itu, perbuatan adalah aktualisasi kecenderungan manusia terhadap apa yang dipikirkan. Perbuatan yang lahir tidak atas idealisme seseorang bukan merupakan cerminan perbuatan yang dimaksud. Artinya, perbuatan terbentuk dari idealisme yang satu. Daya intelektual disatukan dengan perbuatan akan melahirkan idealisme sejati. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu,karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.


  Pertambahan jumlah penduduk di dunia dewasa ini semakin sulit dikendalikan. Sementara itu, sumber-sumber kehidupan yang tersedia di alam semakin tipis. Dari keadaan yang demikian itulah, timbul adanya perubahan dalam kehidupanbermasyarakat.

Ada dua faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan suatu masyarakat, diantaranya :

a.Faktor eksternal, yakni kekuatan-kekuatan yang datang dari luar
b.Faktor internal, yakni kekuatan-kekuatan yang muncul dari dalam masyarakat itusendiri

Faktor-faktor atau kekuatan lingkungan dan luar dapat mengakibatkan nilai-nilai kehidupan suatu masyarakat dapat mengalami hal-hal berikut :
a.Percepatan pergeseran, apakah nilai-nilai lama akan diganti dan dihilangkan, disempurnakan, dikombinasikan, atau dibiarkan hidup berdampingan dengan nilai-nilai baru

b.Kestatisan atau kelambatan proses pergeseran

c.Penguatan eksistensi nilai-nilai lama sehingga praktis nilai-nilai baru tidak diperlukan lagi di masyarakat


IV.   Bagaimana memperngaruhi perilaku berbagai model

Ada beberapa keterangan dalam mempengaruhi perilaku orang lain :
· Logical argument(Logos)

Pendekatan berdasarkan Logical argument merupakan penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah data-data yang ditemukan.

· Emotional Argument (Pathos)

Pendekatan berdasarkan Emotional Argument merupakan penyampaian pendekatan ajakan menggunakan efek emosi positif dan negatif.

· Argument Based on Credibility(Ethos)

Teknik pendekatan seperti ini biasanya merupakan ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh komunikate atau audiens,karena komukiator merupakan kredibilitas sebagai pakar dalam bidang tersebut.


Adapun beberapa cara lain untuk mempengaruhi perilaku orang lain:
1. Ingratiation : suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan dimana pemohon pertama mengusahakan agar target menyukai mereka, kemudian berusaha untuk mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diinginkan.
2. Teknik“that’s-not-all” :Suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan dimana pemohon menawarkan keuntungan tambahan kepada orang-orang yang menjadi target, sebelum mereka memutuskan apakah mereka hendak menuruti atau menolak permintaan spesifik yang diajukan.  
3. Jual mahal : Suatu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesepakatan dengan memberikan kesan bahwa seseorang atau suatu objek adalah langka dan sulit diperoleh.
4. Teknik deadline : Suatu teknik untuk meningkatkan kesepakatan di mana orang yang menjadi target diberitahu bahwa mereka memiliki waktu yang terbatas untuk mengambil keuntungan dari beberapa tawaran atau untuk memperoleh suatu barang.
5. Teknik pique : suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan di mana minat orang yang menjadi target di-pique (distimulasi) oleh permintaan yang tidak umum. Sebagai akibatnya, mereka tidak menolak permintaan secara otomatis, seperti yang sering terjadi.  
6. Teknik foot-in-the-door : Suatu prosedur untuk memperoleh kesepakatan di mana pemohon memulai dengan permintaan yang kecil dan kemudian, ketika permintaan ini disetujui, meningkat kepermintaan yang lebih besar (yang memang mereka inginkan dari sejak awal).
7. Teknik Lowball : Suatu teknik untuk memperoleh kesepakatan dimana suatu penawaran atau persetujuan diubah (menjadi lebih tidak menarik) setelah orang yang menjadi target menerimanya.]
8. Teknik door-in the-face : Suatu prosedur untuk memperoleh kesepakatan dimana pemohon memulai dengan permintaan yang besar dan kemudian, ketika permintaan ini di tolak, mundur kepermintaan yang lebih kecil (yang memang diinginkan dari sejak awal)


V.   WEWENANG
        
       Wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang,yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Karena memerlukan pengakuan masyarakat,maka di dalam suatu masyarakat yang susunannya sudah kompleks dan sudah mengenal pembagian kerja yang terinci,wewenang biasanya terbatas pada hal-hal yang diliputinya, waktunya dan cara menggunakan kekuasaan itu. Pengertian wewenang timbul pada waktu masyarakat mulai mengatur pembagian kekuasaan dan menentukan penggunaannya. Akan tetapi,tidak ada suatu masyarakat pun di dalam sejarah manusia yang berhasil dengan sadar mengatur setiap setiap macam kekuasaan yang ada di dalam masyarakat itu menjadi wewenang. Selain itu,tidak mungkin setiap macam kekuasaan yang ada dirangkum dalam suatu peraturan dan sebenarnya hal itu juga tidak akan menguntungkan bagi masyarakat.
      Apabila setiap macam kekuasaa menjelma menjadi wewenang,susunan kekuatan masyarakat akan menjadi kaku karena tidak dapat mengikuti perubahan-perubahan yang senantiasa terjadi di dalam masyarakat. Adanya wewenang hanya dapat menjadi efektif apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata.
      Wewenang dimaksudkan sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan,menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata lain, seseorang akan mempunyai wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang banyak. Apabila orang membicarakan tentang wewenang,maka yang dimaksud adalah hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Tekanannya adalah pada hak, dan bukan pada kekuasaan.Wewenang hanya mengalami perubahan dalam bentuk, yaitu sebagai berikut.
1. Wewenang Kharismatis, Tradisional, dan Rasional (Legal)

Perbedaan antara wewenang kharismatis,tradisional,dan rasional(legal) dikemukakan oleh Max Weber. Di dalam membicarakan ketiga bentuk wewenang tadi, Max Weber memerhatikam sifat adsar wewenang tersebut karena itulah yang menentukan kedudukan penguasa yang mempunyai wewenang tersebut. Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma,yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu,pulung) yang ada pada diri seseorang.

2. Wewenang Resmi dan Tidak Resmi

Di dalam setiap masyarakat akan dapat dijumpai aneka macam bentuk kelompok. Dalam kehidupan kelompok-kelompok tadi sering kali timbul masalah tentang derajat resmi suatu wewenang yang berlaku di dalamnya. Sering kali wewenang yang berlaku dalam kelompok-kelompok kecil disebut sebagai wewenang tidak resmi karena bersifat spontan.

3. Wewenang Pribadi dan Teritorial

Pembedaan antara wewenang pribadi dengan teritorial sebenarnya timbul dari sifat dan dasar kelompok-kelompok sosial tertentu. Kelompok-kelompok tersebut mungkin akan timbul karena faktor ikatan darah,atau mungkin juga karena faktor ikatan tempat-tinggal, atau karena gabungan kedua faktor tersebut.

4. Wewenang Terbatas dan Menyeluruh

Suatu dimensi lain dari wewenang adalah pembeaan antara wewenang terbatas dengan wewenang menyeluruh. Apabila dibicarakan tentang wewenang terbatas,maksudnya adalah wewenang tidak mencakup semua sektor atau bidang kehidupan,tetapi hanya terbatas pada salah satu faktpr atau bidang saja. Misalnya,seorang jaksa di Indonesia,mempunyai wewenang untuk atas nama negara dan mewakili masyarakat menuntut seorang warga masyarakat yang melakukan tindak pidana.


VI.   SUMBER


·  Soekanto, Soerdjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafido Persada.

·  Mayasari Hesti. Analisis Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas (Smartphone) Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.3.No 1. 2012.

A. Baron, Robert. (2005). Social Psychology. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar