Blogroll



Selasa, 24 November 2015

Motivasi (Review Film Surat Kecil Untuk Tuhan)

I.                    PENDAHULUAN

Motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak  dari dalam individu  untuk melakukan aktivitas tertentu  dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang  dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat  mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti  motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.

1. Definisi Motivasi
Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku  individu dalam perilaku individu baik yang akan menentukan arah maupun daya tahan (perintence)  tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula unsur-unsur  emosional insane  yang bersangkutan.
Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution) . Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Robbins dan Judge mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. 
2. Teori Motivasi
     A. Teori Motivasi Maslow
          Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi
          kebutuhan manusia sebagai berikut:
          1. Kebutuhan Fisiologis
              Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang    
              merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen,
              tidur dan sebagainya.
          2. Kebutuhan Rasa Aman
              Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang            
              kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi    
              keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan  
              kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak  
              lagi bekerja.
          3. Kebutuhan Sosial
              Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan    
              muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi     
              yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan
              kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi    
              bersama dan sebagainya.
          4. Kebutuhan Penghargaan
              Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
              seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
              seseorang.
          5. Kebutuhan Aktualisasi diri
              Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.  
              Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya
              dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi
              yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada  
              kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan
              perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang
              akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.
3. Sinopsis Film
Film ini menceritakan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam sahabat karib yang selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy.
Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 kanker menghinggapinya, Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktivitas seperti sedia kala.
Tak disangka, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal dunia pada tanggal 25 Desember 2006.
4. Review Film
            Berdasarkan  teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow, teori fisiologis apabila dikaitkan dengan film Surat Kecil Untuk Tuhan, Keke sebagai tokoh utama sebelum mengidap penyakit kanker jaringan lunak ia adalah seorang gadis remaja yang berasal dari keluarga yang berada. Kebutuhan sehari-harinya dapat dipenuhi seperti mendapatkan pendidikan, kebutuhan sehari-hari yang layak (makan, minum, hiburan).
            Berikutnya, teori rasa aman dapat dikaitkan dengan film tersebut pada saat seorang ayah memberi batasan kepada Keke untuk pergi ke sekolah pada saat ayahnya tau bahwa Keke mengidap penyakit kanker. Pada saat itu, ayah Keke tidak memberi tahu kondisi yang sebenarnya kepada Keke. Sempat Keke merasa aneh ketika ayahnya berperilaku yang tidak biasa seperti hal nya membatasi waktu bermain Keke, semua itu dilakukan oleh ayah Keke karena ayah Keke tidak ingin gadisnya itu merasa kelelahan. Semenjak ayah Keke mengetahui kondisi Keke, ayahnya menyuruh orang untuk selalu mengantar Keke ke sekolah agar Keke selalu ada dalam keadaan aman di kondisi yang sedang lemah.
            Selanjutnya, teori kebutuhan sosial dapat dikaitkan dengan film tersebut saat Keke dan teman-teman dekatnya sedang belajar bersama. Lalu rambut Keke rontok, Keke pun sedih karena melihat rambut Keke yang sudah hampir botak itu jadi semakin habis. Teman-teman Keke tidak tega melihat Keke bersedih, kemudian teman-teman Keke pun menggunting rambut mereka satu persatu dan memberikannya kepada Keke.
            Berdasarkan teori penghargaan, dapat dikaitkan dalam film tersebut Keke diberi hadiah boneka oleh pacarnya ketika Keke mampu bertahan dalam penyakitnya, tetap semangat dalam menjalani perawatan seperti selalu minum obat secara teratur dan makan yang banyak.
            Kemudian, berdasarkan teori aktualisasi diri dalam kondisi sakit Keke mampu mendapatkan prestasi belajar di sekolahnya dengan mendapatkan peringkat pertama. Dan guru-guru pun memberikan pujian atas kegigihan Keke. Keinginan Keke untuk bersekolah pun sangat besar, seringkali ayahnya melarag Keke untuk ke sekolah karena kondisinya sudah sangat parah. Tetapi, Keke bersikuku untuk tetap pergi sekolah untuk mengikuti Ujian Nasional.

SUMBER
Handoko, Hani T, Dr.MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr. M.Com.1996. Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE
Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Tesis, Unpad, Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar