Motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi
berfungsi sebagai daya enggerak dari dalam individu untuk melakukan
aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari
segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk
menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar
sehingga dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang
dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan
dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia
akan termotivasi untuk mencapainya.
1. Definisi Motivasi
Sujono Trimo
memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam
prilaku individu dalam perilaku individu baik yang akan menentukan arah
maupun daya tahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung
pula unsur-unsur emosional insane
yang bersangkutan.
Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi –
kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution) . Motivasi
merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau
tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Robbins dan Judge mendefinisikan motivasi sebagai proses
yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu
tujuan. Motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap
seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan.
2.
Teori Motivasi
A. Teori Motivasi Maslow
Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi
Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi
kebutuhan manusia sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang
merupakan
kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen,
tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang
2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang
kedua
yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi
keamanan
akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan
kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan
hari tuanya pada saat mereka tidak
lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan
muncul
kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi
yang
lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan
kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang
kompak, supervisi yang baik, rekreasi
bersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang,
pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi
diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya
dari
seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi
yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan
akan aktualisasi diri ada
kecenderungan potensinya yang
meningkat karena orang mengaktualisasikan
perilakunya. Seseorang yang
didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang
akan tugas-tugas yang menantang
kemampuan dan keahliannya.
3.
Sinopsis Film
Film ini menceritakan Gita Sesa
Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang
gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga
yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan
Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak
Yus, ajudan sang Ayah. Selain itu Keke juga dikelilingi enam sahabat karib yang
selalu setia menemaninya dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran
seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya, yaitu Andy.
Semuanya tampak begitu sempurna. Pada tahun 2003 kanker
menghinggapinya, Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker
Jaringan Lunak) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah
menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian
kemoterapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua rambut Keke
sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual.
Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan
bisa kembali menjalani aktivitas seperti sedia kala.
Tak disangka, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu
kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit
mana-mana, ayah Keke tidak pernah sekali pun menyerah untuk menyembuhkan
anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya
untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke
tidak akan lebih dari tiga bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun.
Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak
dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar. Keke meninggal
dunia pada tanggal 25 Desember 2006.
4. Review Film
Berdasarkan
teori motivasi yang dikemukakan oleh
Maslow, teori fisiologis apabila dikaitkan dengan film Surat Kecil Untuk Tuhan,
Keke sebagai tokoh utama sebelum mengidap penyakit kanker jaringan lunak ia
adalah seorang gadis remaja yang berasal dari keluarga yang berada. Kebutuhan sehari-harinya
dapat dipenuhi seperti mendapatkan pendidikan, kebutuhan sehari-hari yang layak
(makan, minum, hiburan).
Berikutnya, teori rasa aman dapat
dikaitkan dengan film tersebut pada saat seorang ayah memberi batasan kepada
Keke untuk pergi ke sekolah pada saat ayahnya tau bahwa Keke mengidap penyakit
kanker. Pada saat itu, ayah Keke tidak memberi tahu kondisi yang sebenarnya kepada
Keke. Sempat Keke merasa aneh ketika ayahnya berperilaku yang tidak biasa
seperti hal nya membatasi waktu bermain Keke, semua itu dilakukan oleh ayah
Keke karena ayah Keke tidak ingin gadisnya itu merasa kelelahan. Semenjak ayah
Keke mengetahui kondisi Keke, ayahnya menyuruh orang untuk selalu mengantar
Keke ke sekolah agar Keke selalu ada dalam keadaan aman di kondisi yang sedang
lemah.
Selanjutnya, teori kebutuhan sosial
dapat dikaitkan dengan film tersebut saat Keke dan teman-teman dekatnya sedang
belajar bersama. Lalu rambut Keke rontok, Keke pun sedih karena melihat rambut
Keke yang sudah hampir botak itu jadi semakin habis. Teman-teman Keke tidak tega
melihat Keke bersedih, kemudian teman-teman Keke pun menggunting rambut mereka
satu persatu dan memberikannya kepada Keke.
Berdasarkan teori penghargaan, dapat
dikaitkan dalam film tersebut Keke diberi hadiah boneka oleh pacarnya ketika
Keke mampu bertahan dalam penyakitnya, tetap semangat dalam menjalani perawatan
seperti selalu minum obat secara teratur dan makan yang banyak.
Kemudian, berdasarkan teori
aktualisasi diri dalam kondisi sakit Keke mampu mendapatkan prestasi belajar di
sekolahnya dengan mendapatkan peringkat pertama. Dan guru-guru pun memberikan
pujian atas kegigihan Keke. Keinginan Keke untuk bersekolah pun sangat besar,
seringkali ayahnya melarag Keke untuk ke sekolah karena kondisinya sudah sangat
parah. Tetapi, Keke bersikuku untuk tetap pergi sekolah untuk mengikuti Ujian
Nasional.
SUMBER
Handoko, Hani T, Dr.MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr.
M.Com.1996. Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE
Cut
Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif
Karyawan Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, Tesis, Unpad, Bandung